Tampilkan postingan dengan label hadits. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hadits. Tampilkan semua postingan
Kamis, 18 April 2013
Posted By:
hadad
Lapar Rasululloh dan Shahabat -part2
6. Ibnu Sirin, dia berkata,” Kami berkunjung ke rumah Abu
Hurairoh yang saat itu dia sedang mencelup dua lembar kain katun dengan warna
merah. Setelah mengambil salah satu di antaranya, dia berkata,”bagus benar Abu
Hurairah yang mewarnai kain katunnya. Padahal dulu aku pernah menggeletak
diantara mimbar Rasulullah SAW dan kamar Aisyah dalam keadaan pingsan. Lalu
tiba-tiba ada seseorang yang menginjakkan kakinya ke leherku, karena dia
mengira aku orang gila, padahal saat itu aku seperti itu karena rasa lapar.”
7. Asma’ binti Abu bakar ra, dia berkata,” Suatu kali aku
berada di sebuah area tanah yang dibagikan Nabi SAW kepada Abu Salamah dan
Az-Zubair, tepatnya di tanah Bani Nadhir. Saat itu Az-Zubair sedang keluar bersama
beliau. Kami mempunyai seorang tetangga Yahudi yang sedang menyembelih domba
dan memasaknya. Aku bisa mencium bau masakannya yang amat sedap. Aku yang
menggendong putriku, Khadijah, tidak sabar mencium bau masakannya itu. Maka aku
keluar rumah dan menemui istri tetanggaku Yahudi itu, pura-pura meminta api,
dengan harapan dia akan memberiku sebagian masakannya, sekalipun aku sebenarnya
aku tidak membutuhkan api. Setelah aku bisa melihat dan mencium bau masakan itu
dari dekat, rasa keinginan semakin menggebu. Maka api yang kuminta dari
tetanggaku kupadamkan, lalu aku mendatanginya lagi untuk kedua kalinya,
pura-pura meminta api. Hal ini kuulangi lagi hingga tiga kali. Setelah itu aku
duduk menangis sambil berdoa kepada Allah. Tak lama kemudian suami tetanggaku
Yahudi datang lalu bertanya kepada istrinya,”Apakah ada seseorang yang telah
datang kesini?”
“Ya, ada seorang wanita Arab yang meminta api,” jawab
istrinya.
Sang suami Yahudi berkata,”Aku tidak akan mencicipi masakan
itu sedikit pun, atau engkau mengirim sebagiannya kepada wanita itu.”
Lalu orang Yahudi itu mengirim masakan itu beserta kuwalinya
kepadaku. Tidak ada sesuatu yang lebih
menarik bagiku didunia saat itu selain dari masakan.”
8. Jabir ra, berkata,” Saat menggali parit (menjelang perang
Ahzab), kami terhadang sebongkah batu besar yang amat keras. Maka orang-orang
mendatangi Nabi SAW dan melaporkan keberadaan batu yang tidak bisa kami
pecahkan itu. Kami ikut turun kedalam parit. Saat beliau berdiri, terlihat ada
batu yang diganjalkan ke perut beliau. Selama tiga hari kami tidak pernah
mencicipi makanan.”
9. Jabir ra, berkata,”Rasulullah SAW mengutus kami untuk
mencegat kafilah dagang milik Quraisy. Abu Ubaidah diangkat menjadi pemimpin
kami. Beliau juga membekali kami dengan sekantong korma, tanpa ada bekal yang
lain. Abu Ubaidah memberi kami sebuah korma untuk satu orang.
“Apa yang bisa kalian lakukan dengan sebuah korma itu?” ada
seseorang bertanya.
Kami menjawab,”Kami mengulumnya sebagaimana bayi yang
mengulum sesuatu, kemudian kami minum air, hingga hal itu sudah cukup bagi kami
untuk kebutuhan sehari semalam. Kami juga mencelup tongkat kami kedalam air
lalu kami memakannya.”
Wallahu a'lam
Posted By:
hadad
Lapar Rasululloh dan Shahabat -part1
Assyaikhoni mentakhrij dari Urwah, dari Aisyah ra, bahwa dia
berkata, “Demi Allah wahai keponakanku, kami benar-benar pernah melihat bulan
sabit hingga tiga kali selama dua bulan penuh, sementara tungku api
dirumah-rumah Rasulullah tidak pernah dinyalakan selama itu,”
“wahai bibi, lalu apa yang menghidupi kalian..?” tanyaku.
“Dua jenis makanan warna berwarna hitam, yaitu korma dan
air. Hanya saja Rasulullah mempunyai hewan untuk diambil air susunya. Mereka
mengirimkan air susu itu kepada beliau.” (H.R. Ahmad)
1. An-Nu’man bin Basyir ra, dia berkata,”Bukankah sekarang
kalian dapat makan dan minum sesuka kalian ? Dulu aku pernah melihat Nabi
kalian tidak mendapatkan korma yang bisa dimakan.” (H.R. Muslim)
2. Umar bin Alkhathab menyinggung kebiasaan orang-orang yang
tenggelam dalam keduniaan. Dia (Umar) berkata,’padahal aku pernah melihat
Rasulullah SAW yang menahan rasa sakit hingga seharian penuh karena rasa lapar,
tanpa mendapatkan korma yang bisa dimakan’.”(H.R. Muslim)
3. Ibnu Abbas ra, bahwa dia pernah mendengar Umar bin Alkhathab
berkata, Rasuluillah SAW keluar dari rumah pada waktu tengah hari yang panas
dan mendapatakan Abu Bakar berada di masjid.
“Apa yang membutamu keluar pada saat-saat seperti ini?”
Tanya beliau.
Abu Bakar menjawab,” Alasanku sama dengan alasanmu wahai
Rasulullah, yaitu karena lapar.”
Tak lama kemudian muncul Umar bin Al-Khathab. Beliau seperti
itu pula kepadanya. Umar menjawab,”Alasanku sama dengan alasan engkau berdua,
yaitu karena lapar.”
Setelah berbincang-bincang dengan keduanya, beliau
bertanya,” Apakah kalian berdua masih kuat pergi ke kebun korma untuk mencari
makanan, minuman, dan tempat berteduh?” Namun kemudian beliau bersabda
lagi,”marilah kita kerumah Abul Haitsam bin At-Taihan Al-Anshary.” (H.R.
Muslim)
4. Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dia berkata,” Aku adalah orang
Arab yang pertama kali menjadi pemanah di jalan Allah. Kami pernah berperang
bersama Rasulullah SAW, sementara kami sama sekali tidak mempunyai makanan,
kecuali daun samar, sehingga kami memakannya seperti yang dilakukan kambing,
dan tidak ada makanan yang lain.”
5. Al-Miqdad ra, dia berkata,”Setelah tiba di Madinah,
Rasulullah SAW menempatkan kami sepuluh orang sepuluh orang di satu rumah. Aku
termasuk sepuluh orang yang didalamnya ada Nabi. Sementara kami hanya mempunyai
seekor domba yang air susunya kami bagi merata.”
Minggu, 24 Februari 2013
Posted By:
hadad
Bahasa universal bernama akhlak
Akhlaq seringkali diartikan sebagai budi pekerti, akhlaq
mewakili kata kerja sekaligus sifat dalam Islam. Sejauh ini kita memahami
akhlaq hanya sebatas perilaku, akan tetapi jika difahami lebih jauh, kenyataannya
akhlaq adalah sebuah sifat yang tidak bisa terlepas dari Islam. Saat Islam
mendeklarasikan diri sebagai ajaran universal, maka konsekuensinya adalah,
Islam mesti menjadi sumber dari segala sumber, landasan bagi semua hal.
Mari kita renungkan, Islam turun di tanah arab, yang pada
saat itu dikatakan jahiliyyah. Apakah jahiliyyah berarti bodoh, ketinggalan
zaman, dan terbelakang..?? kenyataannya tanah arab saat itu telah berkembang, ia
telah memiliki system, pemerintahan, pangsa pasar, bahkan bahasa dan sastra nya
pun diakui sebagai yang terbaik di dunia. Saat Islam mulai diperkenalkan,
terjadi revolusi besar-besaran di tanah arab, dari titik terendah, sampai
peradaban tertinggi dirombak total dalam Islam, sekali lagi inilah konsekuensi
saat Islam mendeklarasikan diri sebagai ajaran universal.
Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi
Satu contoh dalam bidang akhlaq, apakah di tanah arab pada
saat itu tidak terdapat akhlaq..?? jika dalam pengertian budi pekerti, jelas
ada. Di tanah arab, dan Quraisy khususnya, tentu mengenal hukum adat yang
mengatur tentang budi pekerti ini. Semisal hukum hak asuh, hukum jual beli,
hukum perbudakan, dan hukum-hukum lainnya, dan pada saat Islam datang, ternyata
semua hukum itu dilabeli Jahiliyyah.
Islam turun tidak serta merta menjudge, ia hadir dengan
solusi. Maka solusi yang turun sekaligus dalam Islam pada masa itu adalah,
menghapus adat jahiliyyah dan menggantinya dengan Islam, termasuk akhlaq. Maka mulai
dikenallah akhlaqul karimah.
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Bermula di Mekah, Madinah, kemudian mendunia, dan sampai
detik ini, hukum akhlak tidak berubah. Akhlak sejatinya berada diatas adat, dan
kebiasaan-kebiasaan lain (norma, etika, estetika). Dimanapun ia berada, seorang
muslim membawa kemuliaan diri dan ajarannya dalam akhlak. Refleksi ilmu, dan
pengetahuannya tentang Islam terdapat dalam akhlak. Bahkan, nama baik Islam pun
dipertaruhkan dalam akhlak pula.
Unik jika kita berbicara muslim di nusantara, dimana
terdapat ratusan suku, adat istiadat, dan kebudayaan yang beraneka ragam. Jika setiap
suku memiliki peradaban yang berbeda, lantas bagaimana ia berkomunikasi dengan
suku lainnya..?? disinilah indahnya Islam, hikmah kenapa Allah mengajarkan
akhlak. Akhlak mestinya menjadi bahasa keseharian, bahasa yang mampu menembus
segala batas peradaban, segala batas-batas regional, akhlak justru menjadi symbol
peradaban dan persatuan tanpa membeda-bedakan kasta dan golongan.
"Apabila seseorang di antara kalian memakai sandal, hendaknya ia mendahulukan kaki kanan, dan apabila melepas, hendaknya ia mendahulukan kaki kiri, jadi kaki kananlah yang pertama kali memakai sandal dan terakhir melepaskannya." Muttafaq Alaihi.
Dimana pun kita berada, siapa pun kita, hendaknya kita
menghargai dan menghormati siapa pun dengan akhlak tertinggi, akhlak Islam. Sebaiknya
kita segera menanggalkan segala perbedaan, meninggalkan kebanggaan atas
kesukuan, melenyapkan segala hal yang bisa memercikan api peperangan, meski itu
hanya dengan perbedaan kebiasaan.
Terakhir, apakah Islam tidak menghargai adat istiadat local..??
dengan segala hormat, islam adalah hukum tertinggi, ushul fiqh mengatakan,
seandainya adat itu baik, dan tidak ada pertentangan dalam hukum islam didalamnya,
maka gunakanlah, jika buruk, dan kontra dengan hukum Islam, tinggalkan lah.
"Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim
Wallahu a’lam
Minggu, 03 Februari 2013
Posted By:
hadad
Saksikanlah, Aku Adalah Muslim
“Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan,
dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)
Hadits yang cukup singkat namun sangat luas dan dalam
maknanya. Memang hadits ini memiliki pesan yang luar biasa, motivasi, dan
amanah yang hebat bagi seorang mukmin.
Saat mengaku iman, mungkin hati, dan lisan saja cukup hanya
sekedar berkata “Asyhadu..” tapi sadarkah esensi sebenarnya dibalik kalimat ini..??
Saat mengaku beriman, hati adalah tempat pertama segalanya
bermula, hati menjadi muara segala interaksi-interaksi yang pada akhirnya akan
berkaitan dengan pengakuan imannya itu. Hati akan mulai mengolah segala macam
sumber, data, input, mengkonfigurasikannya dengan iman yang tertancap dalam
hatinya. Saat pengakuan iman, bagaikan sebuah program yang otomatis terinstal
dalam hati, yang kemudian akan mengoperasikan seluruh aspek dalam kehidupan.
Jika hati sebagai alat pengolah, input, sebuah sistem operasi
kehidupan, maka out put nya adalah lisan dan tindakan. Lisan dan tindakan
menjadi sebuah tolak ukur, sekaligus proyeksi ukuran keimanan kita. Lisan dan
tindakan adaah sebuah konsekuensi yang tidak bisa dipungkiri, ia lahir beriringan
dengan deklarasi keimanan yang kita lakukan.
Konsekuensi itu adalah dakwah. Berbicara, berbincang, berorasi,
atau bahkan bergumam, hati akan memprogram semua itu berdasarkan visi yang ia
miliki. Mukmin, memiliki visi yang tinggi, Syurga hanya lah bagian dari
visinya, namun keridhaan Allah atas hidup dan mati adalah visi yang tidak bisa
ditawar lagi.

Maka jika insan kamil telah bergabung, bersatu padu dalam
sebuah jamaah, maka disinilah momentum Islam Kaffah. Kesempurnaan agama ini
hanya bisa dibuktikan dengan jamaah, sebuah peradaban yang mewakili tatanan
sejati ajaran Islam, peradaban yang mengusung hukum dan petunjuk Al-Qur’an.
Inilah tugas kita, tugas setiap individu yang memiliki hati
dalam raganya. Tugas setiap jiwa yang dengan pengakuannya ia berakat, “Saksikanlah,
Aku adalah Muslim.”
Wallahu a’lam
Minggu, 19 Februari 2012
Posted By:
hadad
Hadis-hadis Palsu di Sekitar Kita
REPUBLIKA.CO.ID,
Dalam kehidupan sehari-hari, hadis-hadis palsu masih dijadikan dalil
oleh sebagian umat Islam. Sejumlah pakar hadis telah membongkar dan membuktikan
bahwa sejumlah hadis yang masyhur di kalangan umat Islam ternyata hanyalah
hadis palsu.
Ahli Hadis terkemuka, Muhammad Nashruddin al-Albani dalam
Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi'
fil-Ummah, dan Ahli Hadis terkemuka di
Tanah Air, Prof KH Ali Mustafa Ya’kub dalam buku Hadis-Hadis Bermasalah telah
mengungkap sejumlah hadis palsu dan lemah yang begitu masyhur di kalangan umat
Islam.
Berikut beberapa hadis terkenal yang ternyata hanyalah hadis
palsu.
• ‘’Agama adalah
akal. Siapa yang tidak memiliki agama, tidak ada akal baginya.’’ Menurut
Albani, hadis tersebut batil munkar. ‘’Menurut saya, kelemahan hadits tersebut
terletak pada seorang sanadnya yang bernama Bisyir. Dia ini majhul (asing/tidak
dikenal),’’ paparnya. Ibnu Qayyim dalam kitab al-Manaar, hadis-hadis yang
berkenaan dengan akal semuanya dusta belaka.
• ‘’Tuntutlah ilmu
sekalipun ke Negeri Cina." Menurut dia, riwayat ini batil. KH Ali Mustafa
Ya’kub menyatakan hadis itu palsu.
• ‘’Perbedaan
(pendapat) umatku adalah rahmat’’.
Menurut Kiai Ali Mustafa Ya’kub,
hadis itu tak memiliki sanad. “”Boleh jadi, hadis itu adalah sejenis
kata-kata mutiara,’’ ujar Guru Besar Ilmu Hadis pada Insitut Ilmu Alquran (IIQ)
Jakarta. Alabani menyebut hadis itu tak
ada sumbernya.
• ‘’Kefakiran
hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mendahului takdir.’’ Hadis itu, menurut Kiai Ali Mustafa Ya’kub
sudah mendekati maudhu’ alias palsu, sebab dalam sanadnya terdapat seorang
perawi yang lemah sekali.
• Rasulullah SAW
bersabda : “Barangsiapa menunaikan haji ke Baitullah dan tidak berziarah (mengunjungiku)
maka ia telah menjauhiku.” Menurut
Albani hadis ini maudhu’.
Selain contoh di atas masih banyak lagi hadis-hadis palsu
lainnya yang begitu mashyur di tengah-tengah umat. karenanya, para ahli hadis
selalu mengingatkan agar umat Islam selektif dalam menggunakan hadis.
Jumat, 17 Februari 2012
Posted By:
hadad
sabar...
bismillah,
manusia terlahir lemah, sedangkan masalah silih berganti datang. hmmm... kira-kira jika kita sendiri apakah sanggup menyelesaikannya..?? saya rasa tidak.. . kita harus akui kelemahan kita, sekaligus mengakui bahwa ada tempat lain sebagai sandaran saat kita tertekan karena masalah. Ya, Dialah Allah, Maha Penolong.
saat Rasulullah merasa tertekan akibat masalah, maka beliau memanggil Bilal, dan bersabda," Hiburlah kami wahai Bilal ( dengan adzan )." inilah bukti nyata pengakuan kita lemah, dan Allah lah sandaran saat tertekan, shalat. ya, perhatikan ayat di bawah ya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
" Hai orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat."
tidak ada sabar yang diam. mungkin itu kalimat yang meggambarkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim. sabar tidak hanya diam, mintalah pertolongan, jangan sok kuat, sok tabah, sok cool ( apa kaitannya ya..?? ) tanpa meminta pertolongan dari Yang Maha Penolong. nah hati-hati lho, kalau kita tidak minta tolong, dengan pura-pura sabar, jatuhnya bisa masuk ke sifat sombong, atau tahu sifat siapa..?? sifat iblis, naudzubillah.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Sesungguhnya Allah senantiasa beserta orang-orang sabar"
suatu kalimat peneguhan yang hebat..!! bayangkan, Allah bersama.. saya tegaskan BERSAMA.. orang-orang yang sabar. maka pada saat itu, Allah tidak akan membiarkan mereka tertekan begitu saja, pasti ada pertolongan Allah bersamanya.
sabar ada batasnya..?? hmmm, pola pikir yang berbahaya bagi seorang muslim. perhatikan ayat diatas sekali lagi, jika sabar kita hilang atau habis, berarti.. Allah sedang menjauh dari kita, naudzubillah, kalau Allah sudah jauh, mau sama siapa lagi kita minta tolong.
udahlah jangan bandel, sabar..!! harus sabar..!! kemudian shalat dan minta tolong, sekali lagi, minta tolong..!!
sebuah hadits, layak kita renungkan,
Khabab Ibnul Arts r.a. berkata,"saya mengeluh kepada Nabi saw. yang ketika itu sedang tidur-tiduran berbantal sorban disamping Ka'bah. maka, kami berkata, 'apakah engkau tidak memintakan tolong untuk kami, ? apakah engkau tidak mendo'akan kami?' maka Nabi bersabda,'sungguh telah terjadi sebelum kamu orang yang diambil kemudian di pendam ( ditanam ) di dalam bumi, kemudian didatangkannya kepadanya gergaji yang diletakkan diatas kepalanya dan di gergaji kepalanya, maka terbelahlah menjadi dua. dirinya juga disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang kemudian terlepaslah daging dari tulangnya. dan, orang ini disiksa dengan siksaan seperti itu tetapi ia tetap teguh dengan agamanya. Demi Allah, Allah akan menolong semua penderitaan ini sehingga orang yang mengendarai unta dari san'a (ibu kota Yaman) hingga ke Hadramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah, dan takut serigala terhadap domba-dombanya. akan tetapi kamu tergesa-gesa."
Wallahu'alam
dikutip dari Kitab Tafsir Fizhilalil Qur'an
manusia terlahir lemah, sedangkan masalah silih berganti datang. hmmm... kira-kira jika kita sendiri apakah sanggup menyelesaikannya..?? saya rasa tidak.. . kita harus akui kelemahan kita, sekaligus mengakui bahwa ada tempat lain sebagai sandaran saat kita tertekan karena masalah. Ya, Dialah Allah, Maha Penolong.
saat Rasulullah merasa tertekan akibat masalah, maka beliau memanggil Bilal, dan bersabda," Hiburlah kami wahai Bilal ( dengan adzan )." inilah bukti nyata pengakuan kita lemah, dan Allah lah sandaran saat tertekan, shalat. ya, perhatikan ayat di bawah ya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
" Hai orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat."
tidak ada sabar yang diam. mungkin itu kalimat yang meggambarkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim. sabar tidak hanya diam, mintalah pertolongan, jangan sok kuat, sok tabah, sok cool ( apa kaitannya ya..?? ) tanpa meminta pertolongan dari Yang Maha Penolong. nah hati-hati lho, kalau kita tidak minta tolong, dengan pura-pura sabar, jatuhnya bisa masuk ke sifat sombong, atau tahu sifat siapa..?? sifat iblis, naudzubillah.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Sesungguhnya Allah senantiasa beserta orang-orang sabar"
suatu kalimat peneguhan yang hebat..!! bayangkan, Allah bersama.. saya tegaskan BERSAMA.. orang-orang yang sabar. maka pada saat itu, Allah tidak akan membiarkan mereka tertekan begitu saja, pasti ada pertolongan Allah bersamanya.
sabar ada batasnya..?? hmmm, pola pikir yang berbahaya bagi seorang muslim. perhatikan ayat diatas sekali lagi, jika sabar kita hilang atau habis, berarti.. Allah sedang menjauh dari kita, naudzubillah, kalau Allah sudah jauh, mau sama siapa lagi kita minta tolong.
udahlah jangan bandel, sabar..!! harus sabar..!! kemudian shalat dan minta tolong, sekali lagi, minta tolong..!!
sebuah hadits, layak kita renungkan,
Khabab Ibnul Arts r.a. berkata,"saya mengeluh kepada Nabi saw. yang ketika itu sedang tidur-tiduran berbantal sorban disamping Ka'bah. maka, kami berkata, 'apakah engkau tidak memintakan tolong untuk kami, ? apakah engkau tidak mendo'akan kami?' maka Nabi bersabda,'sungguh telah terjadi sebelum kamu orang yang diambil kemudian di pendam ( ditanam ) di dalam bumi, kemudian didatangkannya kepadanya gergaji yang diletakkan diatas kepalanya dan di gergaji kepalanya, maka terbelahlah menjadi dua. dirinya juga disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang kemudian terlepaslah daging dari tulangnya. dan, orang ini disiksa dengan siksaan seperti itu tetapi ia tetap teguh dengan agamanya. Demi Allah, Allah akan menolong semua penderitaan ini sehingga orang yang mengendarai unta dari san'a (ibu kota Yaman) hingga ke Hadramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah, dan takut serigala terhadap domba-dombanya. akan tetapi kamu tergesa-gesa."
Wallahu'alam
dikutip dari Kitab Tafsir Fizhilalil Qur'an
Langganan:
Postingan (Atom)