sebenarnya, khatib pada saat itu hanya menyinggung sedikit tentang
ini, namun penulis langsung ingat sebuah tulisan dari seorang trainer,
motivator ternama pak Jamil Azzaini ( silahkan follow beliau di
@jamilazzaini )
setelah kita memahami bagaimana bentuk
cinta dari Allah, bagaimana Allah menggambarkan perjuangan dan liku alur
demi memperoleh cintaNya, sekarang pertanyaan bagi kita..?? apakah kita
siap mencintai Allah dan balasannya, dicintai olehNya.??
apa
relevansi nya dengan kisah Ibrahim..?? tentu saat kita ber azzam
mencintaiNya, demi memburu cintaNya, maka tengoklah lingkungan kita,
tengoklah diri kita, tengoklah sekeliling kita, apakah kita pantas..??
awal
mula Ibrahim mencintai Allah, tentu dengan mengenalnya terlebih
dahulu.. peristiwa dimana Ibrahim sempat memilih antara bintang, bulan,
dan matahari sebagai tuhan, namun saat ke tiga makhluk itu tetap
memiliki celah lemah, Ibrahim menolaknya, kemudian sebuah persaksian
tauhid bermula, persaksian Ibrahim telah mengenal Tuhannya, Allah.
setelah
mengenal, maka timbulah konsekuensi untuk menegakan kalimahNya di bumi,
di lingkungan tempat Ibrahim berpijak. Ia harus berdakwah kepada Azar,
ayahnya sendiri, yang mana adalah seorang pembuat berhala..!! ia harus
melawan namrudz, sampai ia mesti menghancurkan berhala-berhala, dan di
lempar ke perapian raksasa. sebuah proses pengabdian, konsekuensi yang
amat berat, dan lagi-lagi ujian keimanan Ibrahim.
namun
bukankah itu sebanding dengan balasannya berikutnya, indah cinta Allah
kepada beliau, regenerasi perjuangan dakwah yang sangat kuat ( dari
putranya Ishaq, berturut-turut lahir para Nabi, dan lahir pula Bani
Israil, sampai berujung Nabi Isa, dan dari putranya Ismail, lahir Nabi
Muhammad ), dan tentu saja permintaannya menjadi terkabul dan berkah (
ingat doa Ibrahim untuk tanah mekah, keluarga, dan putra nya, sungguh
doa yang amat sangat bijaksana ).
kembali ke pertanyaan awal, sudahkah kah kita mempersiapkan diri mencintai dan menerima pancaran cintaNya..??
posisi
dimana kita, bukanlah main-main, lingkungan akan membentuk kepribadian,
lingkungan akan membentuk cara pandang, sering kali motivator
berkata,"cari lingkungan terbaik, atau ciptakan..!!" ibrahim menciptakan
lingkungan itu, lingkungan yang berasal dari caranya ia berfikir yang
senantiasa husnudzon terhadap semua perintah Allah, lingkungan yang ia
ciptakan berdasarkan petunjuk yang Allah berikan.
dimana
posisi kita..?? apakah kita di tempat dimana perintah Allah
dilaksanakan, di patuhi, dan di taati..?? atau posisi kita berada di
tempat dimana perintah Allah di ingkari, di khianati, dan di benci..??
percaya
atau tidak, pada akhirnya pilihan ini akan melahirkan nasib..
lingkungan baik akan optimal mendapat cinta dan rahmat Allah ( contoh
mekah, madinah, (umat nabi Muhammad) palestina (Umat Nabi sulaiman,
daud, Ibrahim, Ishaq, Luth, Zakaria, Yahya, Isa dll ) dan lingkungan
yang buruk akan mengundang murka dan adzab Allah ( Saba', sodom, aad,
pompeei )*
Wallahu a'lam
***
*contoh berdasarkan kisah para nabi pada zamannya masing-masing, tidak dalam artian zaman sekarang.
catatan agak serius ya..?? gak apa-apa deh.. hehe
Tidak ada komentar: